MUARA
by
erlis
sofyatun
Sebuah taman dan sebuah
kamar pesakitan
Dekat perbatasan sebelah
taman mimpi dan
Padang sebuah kenyataan
Saling berhimpitan kenapa
mesti ada keluh
Kenapa menangis?
Jalan dunia hanya
fatamurgana
Berburuan sia-sia seperti
angin
Tak pernah terpegang kena
mana larinya
Seperti batu-batu diam
Tak kema mana keberadaanya
Cakrawala mengulur
benang-benagng panjang
Tempat kita berpegang
Mengulur jarak tempuh
kesuatu benua
0 komentar:
Posting Komentar